Menikahlah Karena Menikah Itu Mudah Dan Menyenangkan

Kamis, 11 November 2010

Kita sudah selayaknya bersyukur atas sekian banyak nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita. Diantara yang nikmat-nikmat yang terbesar ialah: nikmat Islam, Iman dan Ihsan. Selain itu kita juga diberikan banyak nikmat-nikmat lain yang juga begitu besar kebaikannya, begitu mahal harganya, seperti nikmat kesehatan, nikmat hidup dan nikmat fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Pernikahan.

Apakah Tujuan Kita Menikah?

* Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasulullah
* Melanjutkan regenerasi umat Islam
* Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
* Mendapatkan ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri dengan menghindarkan diri dari perbuatan dosa.
* Agar kita menjadi kaya
* Menguatkan ikatan kekeluargaan (menyambung tali silaturahmi)

Apa Kesalahan Yang Terjadi Di Masyarakat Kita?

* Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang.
* Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi,
* Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
* Masyarakat menganggap pernikahan akan mengganggu studi dan pekerjaan, padahal justru dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan semakin semangat dalam studi dan pekerjaan.

Apa Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan?

* Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
* Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
* Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah saat syaratnya telah terpenuhi.
* Kerusakan dan kehancuran moral : Perzinaan, Prostitusi, Pornografi, Pacaran, Kumpul Kebo dll.

Rasulullah SAW. bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya, karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan.” (HR. Ahmad) dan “Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya” (HR. Thabrani dan Baihaqi).. Astaghfirullahaladzim.. Itu baru menyentuh, apalagi Perzinaan, Prostitusi, Pornografi, Pacaran, Kumpul Kebo dll. Na’udzubillahi min dzalik

Perintah Untuk Menikah

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu”

“Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik” (An Nahl:72).

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (Ar. Ruum:21).

“Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah” (HR. Tirmidzi).

“Wahai generasi muda! Bila diantaramu sudah ba’ah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud).

“Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak” (HR. Abu Dawud).

Apa Saja Keutamaan Menikah?

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada yang bisa dilihat (lebih indah) oleh orang-orang yang saling mencintai seperti halnya pernikahan” (Shahih ‘ala syarti Muslim)

Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya.” (HR. Baihaqi).

Dari Amr Ibnu Ash, “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita sholihah”.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).

“Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah: Orang yang berjihad di jalan Allah, Budak yang menebus dirinya dari tuannya, Pemuda/pemudi yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)

“Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)” (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).

“Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka” (Al Hadits)

Dr. Yusuf Al-Qaradhawi menjelaskan bahwa Islam telah menetapkan pengakuan bagi fitrah manusia dan kebutuhan seksual, serta ditentangnya tindakan yang menganggap hal itu kotor.

Menikahlah Karena Orang Yang Menikah Pasti Akan Kaya

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (An Nuur:32).

Dari Aisyah, “Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu” (HR. Hakim dan Abu Dawud)

Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallaahu ‘anhu berkata “Taatlah kepada Allah dalam apa yang diperintahkan kepadamu, yaitu perkawinan, maka Allah akan melestarikan janji-Nya kepadamu, yaitu kekayaan. Allah telah berfirman: Jika mereka miskin, Allah akan mampukan mereka dengan karunia-Nya” (Ibnu Abi Hatim)

Bagaimana Cara Mendapatkan Jodoh Yang Baik?

“Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga)” (An Nuur:26).

Apa Ancamannya Jika Tidak Menikah?

Rasulullah SAW bersabda “Hendaknya engkau berbuat seperti yang menjadi kebiasaan kami, karena kebiasaan kami adalah beristri. Orang yang paling durhaka diantara kalian ialah yang membujang. Dan orang mati yang paling hina diantara kamu ialah kematian bujangan” (H.R. Ibnu Atsir dan Ibnu Hajar)

Rasulullah SAW bersabda: “Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !”(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).

Rasulullah SAW. bersabda : “Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah” (HR. Bukhari).

“Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang” (HR. Abu Ya’la dan Thabrani).

Rasulullah bersabda “Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya.”(HR. Thabrani).

Nikah Itu SANGAT Mudah

Suatu hari Rasulullah SAW bertanya kepada seorang sahabat yang ingin menikah “Apakah engkau mempunyai sesuatu?” Sahabat itu menjawab “Wahai Rasulullah, Demi Allah aku tidak memiliki apa-apa”. Rasulullah berkata “Pergilah kepada keluargamu, dan lihatlah, apakah kau mendapatkan sesuatu disana?” Sahabat itu pun pergi dan kembali seraya berkata “Demi Allah aku tidak mendapatkan apa-apa disana” Rasulullah masih memerintahkan kepadanya “Carilah, meskipun hanya sebuah cincin dari besi” Kemudian sahabat itu pun pergi dan kembali lagi seraya berkata “Ya Rasulullah, Demi Allah aku tidak mendapatkan apa-apa meskipun hanya sebentuk cincin dari besi. Akan Tetapi aku mempunyai kain ini untuk diberikan setengahnya kepada wanita itu”. Rasulullah menolaknya. Lalu setelah beberapa saat Rasulullah menyuruh sahabat itu membacakan surah yang dihafalnya. Beliau bersabda “Pergilah, karena sesungguhnya aku telah menjadikan wanita itu sebagai milikmu dengan ayat-ayat Al Quran yang ada padamu” (H.R.Muttafaq Alaih)

Ketika menikah dengan Fathimah putri Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib tidak memiliki apa-apa untuk diberikan sebagai mahar sehingga ia harus menjual baju perangnya. Maka ulama sangat tidak sepakat bila ba’ah ditafsirkan dengan kemampuan ekonomi, karena andaikan begitu, sudah tentu oleh Rasulullah SAW Ali bin Abi Thalib tidak akan dinikahkan saat itu.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah dalam bukunya menjelaskan apa itu ba’ah. Beliau berkata “Ba’ah merupakan sebutan lain dari Jima’ atau Persetubuhan”

Fauzil Adhim menjelaskan “Saya tidak menemukan hadits yang secara khusus membicarakan tentang persiapan menuju pernikahan. Ini menandakan, kalau kita mau jujur menerima petunjuk Allah dan Rasul-Nya, tidak diperlukan persiapan secara khusus sebelum seseorang menikah”

Marilah Kita Berdoa Seperti Doanya Rasulullah SAW:



اللهم أغنني بحلالك عن حرامك ، وأغنني بفضلك عمن سواك
و بالله التوفيق و الهداية, و الرضا و العناية
و السلام عليكم و رحمة الله و بركاته